Thursday, February 2, 2012

Bagaimana?

Sore tadi, saya sempat berkunjung ke rumah salah satu.. -umm what is to called ya..- mari kita sebut dengan partner study salah satu junior saya. Rumahnya di salah satu kawasan yang padat penduduk di Jakarta Barat. Gang sempit dan penuh sesak oleh rumah semi permanen menjadi pemandangan utama selain dari anak-anak yang asik berlarian dalam gang kecil ini, sambil bermain dan tertawa menikmati gerimis yang sudah turun sejak tadi.

Kemudian kami menepi di depan sebuah rumah. Agak sulit mendeskripsikan rumah ini. Rumah dua lantai semi permanen. Dan orang yang akan kami kunjungi tinggal di lantai dua rumah ini. Dont even think that this is just an ordinary 2-floor house. No its not..


Lantai 2 rumah ini dibagi menjadi beberapa petak kamar, dindingnya dari kayu tipis, tak ada jendela dan ventilasi udara, satu petak kamarnya mungkin tidak lebih besar dari kamar mandi kebanyakan orang. Dan di kamar kecil inilah ibu itu tinggal dengan suami dan bayinya.

Sepulangnya bertamu, saya berfikir sepanjang jalan.

Bagaimana kalau semua yang sekarang kita miliki adalah mimpi, maksudnya, kendaraan yang kita naiki, rumah nyaman yang kita tinggali, uang jajan yang kita miliki, gadget keren yang kita bawa kesana kemari, bagaimana kalau semua itu hanya mimpi dan di suatu pagi kita terbangun dan menemukan diri kita hidup dalam kamar kecil tadi? bagaimana?