Saturday, January 7, 2012

Sekali Lagi

Di luar sana, hujan belum juga reda. Mendung memang sudah menggelayuti langit jakarta sejak sore tadi, makanya gak heran kalau malam ini hujan tumpah ruah di Jakarta. Si kodok pasti gembira ria karena nyanyian pemanggil hujannya gak sia-sia.


Aah.. hujan yaaa
hujan memang selalu mengingatkan gw tentang elo, Beq. Gak terasa yaaa... milyaran detik, jutaan menit, ribuan jam, ratusan hari, puluhan bulan dan bilangan tahun telah berlalu. Ada banyaaaaak banget hal yang berubah sejak elo pergi.

Tau gak beq?
Gedung sekolah kita yang dulu reyot dan museum looks-like, kini telah berganti dengan bangunan 4 lantai yang mewah lengkap dengan cat hijau mudanya. Koperasi sekolah, tempat gw pertama kali kenal elo, gak lagi kecil dan sumpek. UKS tempat biasa elo cabut sekarang pindah ke pinggir lapangan. Kantin yang dulu kecil sekarang cukup luas dan nyaman, jajanannya pun semakin banyak. Apa kabar yaa sama pak penjual siomay? atau ibu nasi goreng? yang seporsi bisa buat orang berdua saking banyaknya. Aah gw rindu Beq.. 

Hujan.. hari itu juga hujan, satu hari di bulan Februari 2002, saat hampir setiap hari hujan turun mengguyur Jakarta, saat banjir 5 tahunan melanda Jakarta. Saat itu, dengan tergesa-gesa, gw berlari menuju toko alat tulis di depan sekolah untuk membeli penggaris busur derajat dan elo masih disana padahal bel pulang untuk senior kelas 3 dan kelas 2 sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu.
"buat apa Beq?" - how funny it was.. mengingat bahwa kita memanggil satu sama lain dengan sebutan yang sama : bebeq.
Gw menjawab sambil mengacungkan si busur derajat " oooh ini beq? itu buat ngerjain tugas kesenian, udah 4 kali ngulang salah mulu gw, gw cabut duluan yak ke UKS, deadline nih " sahut gw sambil melambaikan tangan ke arah bebeq berdiri.

Saat gw sedang berkutat dengan penggaris busur derajat, berusaha membagi satu lingkaran besar di atas kertas menjadi potongan pizza dengan sudut yang sama, saat gw garuk-garuk kepala tanda gak ngerti, saat kertas kelima udah gw remas dan gw lempar ke tong sampah di pojokan UKS, saat gw pasrah gak bakal dapat nilai di tugas kesenian kali ini, saat itulah elo dateng mengetuk pintu UKS, merebut kertas A3 di tangan gw, menempeleng jidat gw pelan dan berkata "dasar bloon, gitu aja gak bisa, sini gw bantuin"


Gw gak tau apa yang salah di otak elo beq waktu itu.. yang gw tau beberapa hari kedepan, ada nilai B+ di lembar tugas kesenian gw.

by the way beq.. gw minta maaf, waktu itu gw gak sempet ngasih selamat karena akhirnya elo berhasil juga jalan bareng dengan primadona angkatan gw. Saat itu, rasanya gw terlalu sibuk mencari sesuatu yang hilang di UKS, thats you. Yap.. i missed you by the way, karena gak ada lagi yang teriak "bebeeeeeeeeeq" dari lorong kelas, gak ada lagi yang menyabotase es kelapa yang gw beli dan kuncir kuda gw tetap rapi karena elo gak lagi ada untuk ngacak-ngacak rambut gw sambil ketawa jahil, everything seems so quite since then. That time.. i just realize how i love the way you pop up infront of me with those silly grin. Seharusnya gw bilang itu ke elo, setidaknya di hari terakhir gw ngeliat lo.


Saat itu, musim ujian nasional telah usai, minggu siang di bawah pohon di pinggir lapangan sekolah, setelah rasanya seperti sejuta tahun lamanya kita gak saling sapa, "apa kabar beq?" pertanyaan dari elo yang membuat gw terdiam dan setelah sepersekian menit kemudian, baru gw bisa menjawab " mm lumayan beq". Elo juga bertanya kenapa setiap kali bertemu dengannya gw menghindar, gw cuma bisa tersenyum dan menjawab " i guess you are bussy with her, wont interupt you anyway ". Dan elo tersenyum kemudian berkata " gw kangen main ke UKS lagi"

Kalau saja, hari itu gw tau adalah hari terakhir gw ngeliat lo, pasti gw akan ceritain semuanya. Tentang kebohongan gw yang bilang kalau gw lebih suka elo gak buat rusuh di UKS, itu bohong. Juga tentang kebohongan gw yang bilang lo aneh dengan rambut botak, itu juga bohong dan gw ingin elo tahu tentang those warm feeling everytime youre around..

Gak terasa yaaa... milyaran detik, jutaan menit, ribuan jam, ratusan hari, puluhan bulan dan bilangan tahun telah berlalu sejak elo berdiri di depan gw 9 tahun yang lalu di depan koperasi sekolah. Banyak hal yang berubah, tapi those warm feeling.. somehow still remain inside me.

Gemuruh petir membuyarkan lamunanku. Segera kututup buku harianku. Samar terdengar suara penyiar radio favoritku, "yak berikut ini, kita nikmati saku lagu dari Ipang yang juga vokalis dari grup band BIP, dengan Sekali Lagi, enjoy!"


 ♫♫   Kalau saja aku masih punya kesempatan yang sama
            Atau semua yang pernah terjadi bisa terulang lagi
Tapi ternyata kesempatan yang ada hanya sekali
Sampai kini masih kutunggu datangnya keajaiban
Yang mungkin saja bisa memberiku waktu satu kali lagi
Seandainya masih bisa kudapatkan sekali lagi..
Satu kali lagi…  ♫♫

Benar.. kalau saja masih ada kesempatan sekali lagi.. satu kali saja, gw akan ceritakan semua yang belum sempat gw ceritain ke elo beq.. mungkin dengan begitu, gw bisa mengunci rapat kenangan tentang elo dan melanjutkan hidup gw tanpa penyesalan.

♫♫
  Masih tertunda dan belum semua kukatakan
Biar kutunggu sampai kau kembali disini
Harus kau dengar
Semuanya harus kau dengarkan
Isi hatiku, tentang hatiku

Yang belum kusampaikan… ♫♪


Seandainya saat ini elo ada disamping gw, elo pasti meledek gw habis-habisan, mengacak-ngacak rambut gw dan berkata "payah lo beq.. gitu aja nangis"



and the story end,

4 comments:

  1. Gak tau ini fiktif atau fakta, yang jelas asik aja ngebacanya.. kerennnnnn

    ReplyDelete
  2. keren. sumpah deh mbak putri ceritanya keren bangettt..

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih mbak yonaaa... ciyeee.. jadi bikin galau yaa ceritanya :D

      Delete