Di hari keempat dalam rangka Backpacker Jogjakarta kemarin, saya menyempatkan diri berkunjung ke salah satu Goa yang berada di Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunung Kidul, Jogjakarta. Goa Gelatik namanya. Goa Gelatik merupakan salah satu goa dari puluhan goa yang terdapat di area karst di Gunung Kidul.
Menuju ke goa ini tidaklah sesulit yang dibayangkan. Dari terminal Giwangan di Kota Jogjakarta, cukup cari bus yang menuju ke arah gunung kidul, turun di terminal atau di perempatan Grogol, dari sana perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ojeg
Setibanya saya disana, suasana cenderung sepi, mungkin karena ini bukan weekend dan bukan pula musim liburan sehingga pengunjung tidak begitu banyak. Ditemani oleh seorang guide, Pak Kejar namanya, saya mulai menyelusuri Goa Gelatik ini tepat pukul setengah tiga sore.
Goa gelatik sudah terkenal sejak jaman dahulu sebagai salah satu goa yang sering digunakan untuk bertapa dan mencari "ilmu". Bahkan konon Angling Dharma pernah bertapa disini. Meski sempat bingung dengan konsep "ilmu" yang dijelaskan oleh Pak Kejar, saya tetap mengangguk-angguk tanda mengerti hihi.
Sebelum memasuki mulut goa, Pak Kejar menjelaskan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan didalam goa, salah satunya adalah berkata kasar atau jorok, mengumpat atau memaki *Kalau yang ini sih sebenernya gak pandang bulu yaa.. mau dimana aja memang seharusnya berkata sopan kan?*
Di depan mulut goa gelatik |
Meskipun Goa gelatik ini merupakan goa kering, artinya tidak ada genangan air atau aliran sungai didalamnya, tetapi kondisi tanah cukup becek dan berlumpur.
Salah satu titik dimana jalan mulai merendah ^^ |
item-item itu pup-nya kelelawar (>,<) |
Si Stalaktit |
Perjalan berlanjut dan sampailah kami di tengah-tengah goa yang berupa ruangan yang sangat lebar. Ruangan ini konon yang sering dipakai untuk bertapa. Penjelasan dari pak Kejar secara otomatis membuat saya mengedarkan pandangan ke susut-sudut goa. Siapa tau saya bisa melihat orang yang bertapa. Sadar dengan tingkah laku saya, Pak Kejar berkata "non, kalaupun ada yang bertapa, non gak akan bisa melihat wujud mereka". Oooh (-_-")
ibarat rumah.. mungkin ini ruang utama nya ^^ |
Dekil itu juga nikmat lho.. ^^ |
Meski harus berkali-kali berjalan merangkak menuju pintu keluar gua, tetapi saya cukup puas berada disini. Tidak saya perdulikan lagi celana dan gamis saya yang berlumuran tanah, saya tidak sabar untuk beranjak ke destinasi selanjutnya di hari keempat ini.
Next: Cave Tubbing Goa Pindul!
No comments:
Post a Comment