Friday, December 25, 2015

Kemping di Pulau Semak Daun


Kepulauan Seribu selalu menjadi alternatif wisata bagi saya ketika tidak memiliki banyak dana maupun banyak waktu. Selain jaraknya yang dekat dan bisa dinikmati cukup dengan 2 hari 1 malam, biaya yang harus dikeluarkan untuk menikmati birunya laut dan putihnya pasir pun relatif murah. Salah satu pulau yang menarik untuk dikunjungi dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh adalah Pulau Semak Daun.




"Eh gapapa ini gw ngikut?" tanya saya ke Arif, laki-laki bertubuh gempal yang mengelola sebuah jasa tour and travel bernama Wiyata Island. "udah gapapa, nyantai aja, gw juga sekalian bawa tamu kok kesana" jawabnya yang membuat saya bersorak sorai bergembira. Again, nebeng is my middle name hahaha.

Lalu sabtu pagi itu, seperti biasa, perjalanan ke Kepulauan Seribu selalu dimulai dari Dermaga Muara Angke. "Put gw nungguin di deket pom bensin Angke ya". Saya yang notabene belum pernah sekalipun bertemu langsung dengan Arif, jelas panik. "lah gimana caranya gw ngenalin lo?". "gampang", katanya. "gw pake baju oranye". Yang dia gak tau, kemungkinan orang pake baju oranye itu kan banyak yaa..  apalagi di dermaga Muara Angke pada Sabtu pagi, dimana seisi jakarta seolah-olah ingin pergi semua ke Kepulauan Seribu. Maka, jadilah saya pagi itu jelalatan di pom bensin Muara Angke merhatiin satu persatu orang yang berbaju oranye. Dan ketemu!

Setelah semua tamu Arif sudah berkumpul, kami segera menerobos kerumunan dan masuk kedalam kapal jurusan Pulau Pramuka. Iya. Dari Dermaga Muara Angke tidak ada kapal yang melayani rute Angke - Semak Daun, jadi siapapun yang ingin mengunjungi pulau ini harus transit ke Pulau Pramuka kemudian menyewa perahu nelayan ke Pulau Semak Daun. Pulau Semak Daun sendiri secara praktis sebenarnya adalah pulau kosong. Namun, pulau ini kemudian menjadi salah satu primadona spot camping. Meskipun ketika weekend ada warung kecil yang buka disini, tapi akan lebih baik jika segala keperluan untuk camping seperti makanan dan stok air tawar disiapkan di Pulau Pramuka.

Gosong Pulau Air : Pulau Seribu Rasa Maldives!
Perjalanan dari Pulau Pramuka menuju ke Pulau Semak Daun ditempuh selama 30 menit. Sebelum ke Pulau Semak Daun, rombongan kami mampir di sebuah area kecil yang berpasir putih di tengah lautan, Gosong Pulau Air!


Di tempat yang serasa Maldives ini, rombongan kami mampir sebentar untuk melakukan pemanasan sebelum sesi snorkeling di sekitar Pulau Air.

Yeay, Its Snorkeling Time!
Spot snorkling kami adalah di sekitar Pulau Air. Disini meskipun karangnya kurang bervariasi, namun barisan ikannya yang hilir mudik membuat saya tidak mau beranjak dari dalam air!


Eksplor Pulau Semak Daun!
Kami merapat di Pulau Semak Daun tidak berapa lama setelah waktu ashar tiba. Suasana pulau cukup ramai, tenda-tenda berdiri hampir di setiap sudut pulau, baik di tepi pantai dekat dermaga maupun agak ke arah belakang pulau. Berjalan sedikit ke tengah pulau, ada bangunan warung kecil yang menjual air mineral, mie instan dan makanan kecil seperti chiki dan gorengan. Untuk toilet umum, meskipun sudah tersedia tidak jauh dari warung tadi, namun kondisinya kurang terawat. But the good news is.. tempat ini dilewati sinyal 3G! Its quite comforting haha


Ada banyak cara menghabiskan waktu di pulau yang lebarnya gak lebih dari 4 kali lapangan tenis ini, mulai dari berkeliling pulau, berenang di pantainya yang lebih mirip kolam renang raksasa saking tenang tanpa ombak, hammocking sampai duduk-duduk di dermaga dan menikmati suasana pulau kecil. Dan pilihan saya jatuh kepada menikmati suasana pulau dari dermaga kayu bersama satu buah buku dan tiga orang teman baru saya, Marwa, Rida dan Evi.


Malam harinya, angin laut yang terasa lembab membuat saya tidak sanggup untuk tidur di dalam tenda, gerah. Berhubung saya tidak membawa hammock, akhirnya saya menggelar sleeping bag di atas pasir tepat di sebelah tenda. Malam itu, saya tidur dengan suara ombak yang terdengar begitu dekat sementara dari kejauhan terdengar suara obrolan dan nyanyian pengunjung lain yang membuka tenda tidak jauh dari tenda kami.


Ketika pagi, Pulau Semak Daun mendadak ramai. Pengunjung baru datang silih berganti mulai dari yang sekedar singgah untuk mengambil gambar, datang untuk pemanasan snorkeling sampai yang memang betul ingin kemping disini. Suasana hiruk pikuk seperti ini membuat saya memilih untuk duduk di dalam perahu yang nantinya akan membawa saya dan rombongan pulang ke Pulau Pramuka untuk seterusnya menaiki KM Raksasa, merapat di Muara Angke dan kembali ke rumah.

Pulau Semak Daun memang  pulau yang ideal untuk membuka tenda, hanya saja untuk mendapatkan ketenangan suasana pulau kosong, datanglah di waktu weekdays.


No comments:

Post a Comment