Saturday, May 14, 2016

Bikepacker ke Banyuwangi Part3: Dunia Bawah Laut di Pulau Menjangan!

Saya duduk diam tersenyum-senyum simpul sambil menikmati angin laut yang perlahan berhembus . Dagu saya menempel pada sisi kapal yang tingginya sesiku orang dewasa, Sesekali saya berusaha meraih air laut dari atas kapal kayu yang membawa kami dari Pantai Watu Dodol menuju Pulau Menjangan yang merupakan kawasan Taman Nasional Bali Barat. Iya. Setelah perjalanan Jakarta-Banyuwangi berdurasi nyaris 40 jam dengan menggunakan motor, yang capeknya setara dengan diklat para pendekar, kombinasi antara air laut, langit biru dan semilir angin adalah obat yang paling mujarab. 

40 Jam di atas motor dibayar LUNAS dengan pemandangan kayak gini!

Saya memperhatikan  seisi kapal. Selain rombongan kami, karena ini adalah kelas sharing boat, ada satu rombongan lain yang sama-sama menaiki kapal kami. Mereka sibuk bercanda satu sama lain. Sementara di sebelah saya Aisyah tertidur dengan pulas, Ugi dan mas Udjo yang aslinya memang pendiem, memandang laut tanpa banyak bicara. Gazza dan Ijul? dua manusia ajaib ini lagi ribet dengan kamera action. 

"Di, poto gue dong" Ijul udah pasang gaya dengan safety jacketnya yang berwarna pink. Saya juga gak ngerti kenapa dia milih warna pink. Mungkin biar keliatan lebih feminim hahaha. "Ntar dulu, ini lagi di charge". Gazza yang lagi sibuk ngebongkar casing underwater camera actionnya menjawab tanpa menoleh ke arah Ijul. "bentar doang Di, satu poto.. satu poto". kata Ijul lagi. Saya yang awalnya cuma ngeliatin kelakuan mereka, jadi ikut-ikutan, "Ge, gue juga dong, satu poto"  tukas saya sambil nyengir kuda.

Gazza nyerah dengan kenarsisan sepupunya yang satu ini
Fotonya rame-rame, biar adil katanya
Setelah menyebrang selama kurang lebih satu jam dari Pantai Watu Dodol, sekitar pukul 10 pagi, kapal yang kami naiki merapat di dermaga Pulau Menjangan. Dibilang dermaga juga sebenernya lebih mirip seperti jembatan kayu yang tidak seberapa panjang. Di ujung jembatan ini, ada gapura dengan gaya khas Bali yang bertuliskan "selamat datang di Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat"


Gazza dan kamera actionnya yang kekinian
"Mbaknya boleh jalan-jalan dulu di pulau nanti abis itu baru kita snorkeling" kata guidenya sambil menambatkan tambang kapal di salah satu tiang  jembatan kayu. Tadinya saya berharap bisa eksplor sampai ke bagian dalam pulau yang menjadi Taman Nasional ini, tapi berhubung guidenya belum pernah trekking jauh kedalam PLUS kemampuan saya membaca arah cuma sekelas anak TK,  jadilah saya cuma berjalan-jalan kecil di sekitar pantai. Agak kecewa sebenernya, secara saya udah ngebayangin bakal ketemu kumpulan Menjangan (kijang) atau paling gak hewan apalah gitu yang dikonservasi disini.

Tepat setelah gapura selamat datang tadi, ada beberapa bangunan milik polisi hutan yang berbentuk seperti rumah panggung. Analisa yang paling masuk akal mengapa desainnya berbentuk rumah panggung adalah menghindari gangguan hewan, khususnya di malam hari. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah kalau hewannya bisa naik tangga gimana? :D


Menyusuri jalan dari gapura ke arah kiri, kita bisa melihat dataran pasir putih yang menjorok ke luar pantai, persis seperti daerah gosong yang pernah saya lihat di Kepulauan Seribu. Di bibir pantainya ada sisa-sisa api unggun, mungkin bekas tamu yang camping disini. Beberapa sisa-sisa bakaran sampah seperti potongan plastik atau botol air mineral berserakan di pasir yang warnanya putih kecokelatan. Sekali lagi, masih banyak yang gak mengerti tentang ungkapan leave nothing but footprints, take nothing but pictures.



Setelah keliling-keliling sebentar, si abang guide memberi kode untuk kembali menaiki kapal karena sesi snorkeling segera dimulai. Saya yang dari kemarin belum mandi *nyengir* jelas semangat luar biasa begitu ngedenger aba-aba dari abang guide untuk nyemplung ke laut.

Ikannya belum pada pulang sekolah
kalau yang ini ikan pemakan segalanya (saya)
Kamu lagi ngapain hayooo?
Lagi reunian
Meskipun karang dan ikannya kurang berwarna-warni, tapi di spot terakhir, ada beberapa nemo yang tertangkap kamera. Cuteness overload! Saya gak bisa membayangkan, snorkeling aja udah sekece ini, gimana diving? Kabarnya di kedalaman 20 meter ke bawah sana, Wall Diving di Pulau Menjangan termasuk kedalam salah satu wall terbaik di dunia dengan biota laut yang lengkap mulai dari terumbu karang aneka rupa, jackfish, penyu laut bahkan ikan hiu. *Eng.. hiu ya.. hmm*


Setelah berjam-jam main snorkeling, keselek air laut, tangan keriput saking kelamaan berendem di air tapi seneng luar biasa, akhirnya selepas ashar, kapal berlayar pulang ke Banyuwangi. Saya tertidur pulas dengan safety jacket sebagai bantal sampai kapal hampir merapat di Pantai Watu Dodol. Waktu menunjukkan pukul lima sore itu. Setelah bersih-bersih dan re-packing keril, kami tidak bisa berlama-lama disini karena perjalanan masih akan berlanjut ke kaki gunung Ijen untuk seterusnya berburu blue fire di Kawah Ijen dini hari nanti.


Gimana suka dukanya kita ketika berburu bluefire?
tunggu part4 nya ya ^^





FYI
*cost menyebrang di Pulau Menjangan 200rb/orang (sharing boat) including penyebrangan dari Pantai Watu Dodol, Banyuwangi ke Pulau Menjangan PP, tiket masuk pulau, safety jacket, seperangkat alat snorkeling, snack dan makan siang, air mineral dan tiga spot snorkeling. Penyebrangan dikelola oleh Bangsring Boat ( Cp :082312990888). Pastikan booking terlebih dahulu yaa jika datang di wiken/libur panjang.

1 comment: