Thursday, September 25, 2014

Bahagia

Saya menatap wajah teman baik saya. Heran. Gak habis fikir. 
Saya adalah orang yang sedikit banyak tau seberapa besar perasaan yang dia simpan untuknya. "kamu beneran gak sedih?" tanya saya sambil memegang undangan pernikahan yang baru saja datang di meja kami berdua. "gak" jawabnya sambil tersenyum. 6 tahun berteman dekat dengannya membuat saya mampu mengenali bahwa tidak ada kebohongan tersembunyi di balik senyumnya. Tulus.
"dont you love him?" tembak saya langsung.
dia terdiam kemudian menjawab dengan tegas "i do love him. you know i am"
"trus? gak sedih dia nikah sama orang lain?' tembak saya langsung.
Sesaat dia terdiam, kemudian berkata "saya selalu berdoa semoga saya yang ditakdirkan dengannya, selain itu saya juga selalu berdoa agar dia selalu bahagia, sekarang dia bahagia kan? setidaknya satu dari dua doa saya sudah diijabah sama Alloh, tidak ada alasan untuk saya tidak bahagia kan?". Kembali senyum terhias di wajahnya. Kemudian saya pun termenung dan tersadar. Bahagia itu adalah milik orang yang berani melapangkan dadanya. Iya kan?



No comments:

Post a Comment